Minggu, 06 Desember 2015

Mengenal ikan endemik sulawesi / Ikan pirik (Lagusia micracanthus, Bleeker 1860)

Sulawesi termasuk dalam Kawasan Wallacea yang memiliki tingkat keanekaragaman ikan dan endemisitas yang cukup tinggi (Whitten et al., 1987). Sulawesi diperkirakan memiliki 56 spesies ikan air tawar endemik, 44 spesies ikan Atherinomorphs dan sisanya merupakan spesies dari Perciformes, Gobiidae, dan Terapontidae (Parenti, 2011). Para peneliti  dewasa ini telah menekankan bahwa spesies ikan endemik Sulawesi menjadi semakin terancam oleh berbagai faktor antropogenik sehingga diperkirakan akan mengalami kepunahan pada kurung waktu tertentu. 
Ikan pirik (Lagusia micracanthus), dalam bahasa lokal dikenal sebagai ikan piri-piri atau ire ini merupakan spesies ikan air tawar endemik  dan asli (native) Sulawesi. Ikan ini hidup terbatas pada sungai-sungai tertentu, umumnya dijumpai pada sungai yang jernih, berbatu dan mempunyai arus keras. Jika dibandingkan dengan spesies ikan endemik Sulawesi lainnya, spesies ikan ini belum mendapat banyak perhatian dari peneliti dan pemerintah. Hal ini menyebabkan masih terbatasnya informasi dasar mengenai spesies ikan ini. Informasi spesies ini yang tersedia antara lain sistematika oleh Vari (1978) dan deskripsi Vari & Hadiaty (2012). Namun demikian, aktifitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan (penggunaan racun dan tuba) yang sangat intensif dilakukan oleh masyarakat lokal terhadap spesies ekonomis tertentu, nyatanya telah memberikan dampak terhadap degradasi populasi ikan endemik ini di habitatnya. Olehnya penelitian dan pengelolaan spesies ini merupakan hal yang penting dan sesegera mungkin untuk dilaksanakan.
Berikut ini sistematika ikan endemik pirik 
Kingdom        : Animalia
Phylum          : Chordata
Subphylum    : Vertebrata
Class             : Actinoptergyii
Ordo              : Perciformes
Family            : Terapontidae
Genus            : Lagusia (Vari, 1978)
Spesies          : Lagusia micracanthus (Bleeker,1860)
Synonim         : Datnia micracanthus (Bleeker,1860) dan Therapon micracanthus (Bleeker,1860)
Local name     : Piri-piri (Bantimurung dan Simbang, Kabupaten Maros), Ire’/ira’ (Sanrego,  Kabupaten Bone dan Camba, Kab. Maros) dan Iren (sekitar Danau Tempe)






Gambar : Ikan endemik pirik (L.micracanthus) dan habitatnya

Ikan ini ditemukan hidup di sungai – sungai dengan karasteristik perairan yang relatif jernih, berarus, dan substrat berbatu. Kualitas perairan yang tergolong baik bagi ikan pirik untuk hidup berkembang secara optimal diantaranya meliputi suhu berkisar antara 25,70°C 30,40°C, oksigen terlarut berkisar 4,85 - 7,65 ppm, pH berkisar  7 – 8 dan TDS berkisar 141 - 176 ppm. Spesies ini seringkali ditemukan soliter dan bergerombol. Ikan ini tergolong perenang cepat. Umumnya bergerak dengan cepat, menyukai arus dan sering di temukan bersembunyi di sela-sela bebatuan. Distribusi ikan  L. micracanthus untuk saat ini diketahui meliputi Sungai - Sungai di Provinsi Sulawesi Selatan, seperti Sungai di Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone.

Minggu, 30 Agustus 2015

Panorama indah Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Edisi Mata air dan Goa lakojang, serta Air terjun Pattuku)

Bismillah...
Sahabat blogger kali ini kita akan mengintip salah satu keindahan dari beberapa lokasi di antaranya Mata air dan Goa lakojang, serta Air terjun Pattuku yang terletak di salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bone. Tepatnya di Kecamatan Bontocani. Bontocani sendiri terletak di ujung selatan Kabupaten bone berbatasan dengan Kab.Gowa dan Kab.Maros disisi barat. Akses ke daerah ini  bisa dibilang sudah lumayan dibanding keadaan sebelumnya yang terbilang masih sulit dengan kondisi jalan berbatu dan berlubang. Meski demikian beberapa jalan daerah seperti di Desa Langi, Ulu Bila, Pattuku dan Watang Cani masih tergolong rusak. pada beberapa desa di daerah ini, Listrik dan Sinyal telekomunikasi juga belum tersedia.. Semoga pemerintah secepatnya memenuhi kebutuhan warga yang satu ini yah,.Amin

Ok. nah itu tadi sekilas tentang Kecamatan Bontocani yah.. Yuk kita langsung ke inti tulisan ini

Mengawali perjalanan menuju Mata air dan Goa lakojang, serta Air terjun Pattuku (Berangkat dari Palattae, Ibukota kecamatan Kahu)..
Untuk menuju kec.bontocani, dari arah Kel. Palattae bagian selatan setelah meleawati pasar Palattae, Maka kita akan menemui pertigaan belokan ke kiri merupakan jalan poros ke Sinjai sementara jalan lurus adalah jalan menuju Kec.Bonto Cani. Ada 2 desa yang termasuk dalam adminitrasi di Kecamatan Kahu yang dilalui  yaitu desa Cakkela dan terkahir desa Cammilo. Nah Setelah melewati desa Cammilo maka kita akan segera mendapatkan  gerbang yang merupakan Perbatasan Bontocani.

Perjalanan menuju lokasi.
Sepanjang perjalanan anda akan disuguhkan dengan pemandangan khas pegunungan yang menabjubkan dengan jalan yang berliku-liku nan elok... Memasuki Kawasan pinus di Pammusureng udara akan terasa sejuk, Sepanjang jalan tumbuh pohon Pinus yang menjulang tinggi dengan labaian daun yang di tiup anging... terkadang juga terlihat beberapa pohon cengkeh dan kopi milik petani di daerah ini.. Banyaknya tanaman dan tumbuhan sepanjang perjalanan menandakan betapa suburnya daerah ini.. Udara begitu segar, udara yang sangat jarang kita temui didaerah lain khususnya diperkotaan.. Sungguh karunia yang luar biasa dan betapa beruntungnya orang yang hidup dan menetap di daerah ini.

Nah ini dia jajaran pohon pinus di Sepanjang Jalan..




Nah itu tadi perjalanan menuju Desa Langi (terlihat jalan yang sementara dalam perbaikan)
Nah setelah berada di Desa langi kami bertemu dengan rekan kami yaitu Baba dan Firman seorang warga desa Langi yang menemani perjalanan kita menuju Mata air lakojang Desa Pattuku,... Nah ini kondisi jalannya,... 





Setelah kurang lebih 20-30 menit akhirnya kami sampai di Mata Air lakojang.. Mata air ini tersembur keluar dari bebatuan dan sangat deras.. Diperkirakan airnya sangat banyak.. Mata air ini terletak dibawah sebuah pohon besar. Sehari-harinya air ini dimanfaatkan untuk keperluan warga dan untuk lahan pertanian. tidak heran jika sepanjang jalan terlihat padi yang begitu subur. tak lain dan tak bukan itu karena aliran dari mata air ini. jika daerah lain sedang menangis karena kekeringan maka tidaklah dengan daerah ini yang dianugrahi mata air yang begitu melimpah.. Alhamdulillah..Terima Kasih Ya Allah

na ini dia kondisi mata air lakojang.. Indah bukan,.. Rasanya ingin langsung menyebur menikmati airnya yang begitu sejuk




Setelah puas dengan mata air lakojang anda jangan buru-buru pulang karena di atas Mata air ini juga terdapat sebuah Goa yang menurut teman kami ada 12 tingkat. Goa ini sangatlah luas dan lebar dengan ornamen -ornamen khas diatasnyya.. Sungguh indah.. Wah...  teryata daerah ini juga memeiliki goa yang menurut kami tidak kalah dengan daerah2 lain di Indonesia.. bahkan menurut kami ini akan menjadi daya tarik wisatawan yang sangat besar andaikan kita dan pemerintah serius untuk mengelolanya. Penasaran dengan goa Lakojang yuk kita intip.
Jalan menuju goa




Bapak penjaga dan juga berkebun disekitar gowa
Kondisi dalam Gowa



Mengabadikan momen dengan  rekan tim (Amrul- baju kemeja, Firman-baju kemeja merah hitam, Baba-baju lengan panjang merah dan saya sendiri yang berjaket ) gimana gagah dan keren kan..Eksis.. hehehe





Nah pemandangan tersebut tidaklah dibarengi dengan pengelolaan yang baik terbukti dengan belum adanya fasilitas untuk masuk ke goa misalnya bea masuk ataupun peralatan perlengkapan untuk naik ke Goa.. Nah karena itulah kami dan tim hanya bisa sampai di goa tingkat 4 yang katanya sampai tingkat 12.. tidak adanya pengelola juga berdampak pada banyaknya coretan pada dinding dinding gowa.. Sungguh sangat di sayangkan apa yang dibuat  generasi muda sekarang..... Kreatifitas dan semangat yang menggebu harus disia-siakan dengan hal yang tak bermanfaat,,, Semoga mereka yang membaca blog ini tidak melakukan yang sama.. Amin
Buat kalian nih para generasi muda khususnya yang berdomisili di sekitar goa... ada 3 prinsip dalam suatu travelling atau petualangan agar lingkungan kita bisa tetap lestari, prinsip itu ialah : 1. jangan ambil sesuatu kecuali foto, 2.jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, dan terakhir.3 jangan bunuh sesuatu kecuali waktu. Nah semoga kita semua selalu ingat dengan ketiga prinsip ini yah.
Coretan didalam Goa yang sangat menganggu pemandangan..
Nah itu tadi kondisi Goa Lakojang...Tentu saja perjalanan selanjutnya kita ke Air terjun Pattuku...
Kondisi Trek menuju air terjun Pattuku


 Nah ini dia air terjunnya.. Meski debit airnya sedikit, Namun air terjun ini tetap indah dan cantik bukan? bak secuilk surga yang jatuh ke Bumi.. Cie


Tanpa menunggu lama kami pun segera menyebur menikmati air terjun ini.... Wah segarnya...

Setelah puas kami segera bergegas dan bersiap menuju ke basecamp kami di Desa Langi...
Akhirnya seiring dengan kembalinya sang mentari ke peraduannya mengakhiri perjalanan kita hari ini.. Sungguh pengalaman yang terlupakan..
Keindahan alam Bontocani yang luar biasa..
Semoga kita semua senantiasa menjaganya..
dan Semoga dengan informasi ini banyak rekan pertualangan dan Traveler yang berkunjung ke daerah ini terlebih kepada pemerintah untuk berkerja keras memperbaiki setiap sarana infrastruktur menuju desa ini..Agar masyarakat dapat semakin maju dan sejahtera..



Indah Alamku.. Lestari Hutanku.. Segar udaraku..
Salam hijau -bumi Arung Palakka- bumi Bontocani
Salam buat semua Traveler di Seluruh Indonesia
#penulis muhammadnur ergi@northergii

Kamis, 05 Maret 2015

Kepulauan Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan (Melihat kekayaan dan keindahan Laut di Pulau ini)

Kepulauan sembilan sinjai merupakan salah satu dari sekian banyak kepulauan di Indonesia dengan keindahan dan panorama alam yang menjanjikan.. Namun hampir sama dengan kepulauan yang lain, kepulauan ini juga belum terlalu banyak dikenal oleh para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara...

Keindahannya Kepulauan sembilan sinjai tidak hanya keindahan pulau dengan hamparan pasir tetapi juga kondisi ekosistem laut seperti terumbu karang dan lamunnya yang melimpah, Namun tak bisa dipungkiri pada beberapa tempat banyak terdapat terumbu yang rusak akibat pengeboman, semoga masyarakat disana dapat segera sadar akan kebiasaan buruk mereka yah guys...
Meski demikian kita masih dapat tersenyum lebar loh... bahwa teryata masih ada masyarakat dan beberapa lembaga kepemudaaan yang peduli dengan permasalahn tersbut, sehingga mereka tergerak untuk melakukan transplantasi karang pada beberapa wilayah di Pulau Sembilan dalam rangka melestarikan kembali terumbu yang sudah rusak,

Kepulauan Sembilan sendirir  secara adminitratif  terletak di Kabupaten Sinjai. Pulau ini sendiri terletak diwilayah perairan Teluk Bone.. Adapun Penamaan pulau sembilan sendiri dikarenakan jumlah pulau di kepulauan tersebut terdapat 9. Gugusan pulau ini terdiri dari
 1. Pulau Bululohe, yang merupakan pulau dengan sebuah gunung yang tinggi, di pulau ini juga ditemukan 7 sumur yang berair tawar..
2. Pulau liang -liang
3.Pulau Kambuno,merupakan ibukota dari kecamatan kepulauan sembilan, pulau dengan fasilitas terlengkap seperti sekolah dan puskesmas
4. Pulau Kondingare, Pulau mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani rumput laut dan nelayan
5.Pulau Larea rea
6. Pulau Katingdoang
7.Pulau BatangLampe,
8.Pulau Kanalo 1
9.Pulau Kanalo 2

Berbicara mengenai kondisi mansyarakat di pulau ini, mayoritas berprofesi sebagai Nelayan pencari ikan, cumi cumi dan biota biota lain... Selain itu pada beberapa pulau juga dilakukan budidaya rumput laut jenis Euchema sp. Bahasa bugis merupakan bahasa keseharian di daerah ini. Penduduk di daerah ini sangatlah ramah dan murah senyum...

Nah ini dia pulaunya kawan...


berikut ini galeri foto kami sewaktu berkunjung kepulau Sembilan
 Pelabuhan Cappa Ujung (Lappa Sinjai)
 
 Kapal Reguler penyebrangan ke Pulau Sembilan


 Pemandangan di Pelabuhan sinjai

Pulau Buhulohe


 Pulau Bonetambung




Dermaga pulau kodingare
  Pulau Kodingare
 Panorama pulau kondingare

itulah sedikit gambaran tentang keindahan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan... Semoga alam di Pulau Sembilan tetap lestari dan semoga kita selalu bersyukur dan mencitai alam ciptaan Allah SWT ini... Amin