Kamis, 13 Juni 2013

Sedikit Cerita Tentang Kaderisasi...

Mengapa Proses Kaderisasi itu Penting?
Berawal dari cerita kelam kegiatan  pengkaderan oleh lembaga kemahasiswaan tingkat Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 silam, mulai dari kasus pemukulan hingga kematian. Jelas membuat geram banyak pihak terutama birokrat “Sang Pemangku Kebijakan Kampus”. Olehnya tak heran jika dewasa ini birokrat kampus mulai merombak habis aturan kaderisasi kampus sehingga mau tidak mau kehadiran lembaga kemahasiswa baik ditingkat program studi sampai di tingkat fakultas semakin tertekan.
 Revitalisasi kader yang dilakukan oleh birokrat jelas membuat lembaga kemahasiswaan hampir mati suri. Betapa tidak kondisi  lembaga kemahasiswaan yang semakin mengkhawatirkan karena secara perlahan-lahan tetapi pasti Lembaga Kemahasiswaan terancam tidak mempunyai kader, Kalau seperti ini bagamana pergerakan mahasiswa selanjutnya ?. Ketika semua mahasiswa berpandangan “akademik“ semua mahasiswa ingin cepat selesai mendapat IPK tinggi dan mendapat pekerjaan lalu kaya raya. Pertanyaan simple saja, katanya mahasiswaa itu  Agen of change, Sosial Control terus jika kaderisasi dilembaga kemahasiswaan tidak ada Siapa yang akan mengawal kebijakan pemerintah itu? Siapa yang akan menjadi penyambung lidah rakyat? Siapa yang akan berteriak turun ke jalan ketika semua mahasiswa tidak peduli dan sibuk dengan urusan kuliah?.... Terlepas dari pertanyaan pertanyaaan seperti itu sudah sangatlah jelas bahwa ketika kita ingin melihat pergerakan mahasiswa tetap utuh maka jalan satu-satunya adalah pengkaderan tetaplah harus dilaksanakan. Bagamana pun caranya, Hambatan apapun.. Pasti ada jalan kawan…
Dengan melakukan pengkaderan diharapkan akan lahir dan tumbuh kembali kader-kader lembaga yang berkualitas, handal, terpercaya, memiliki jiwa-jiwa yang loyal, integritas, dan kapabilitas, agar kader-kader tersebut  dapat menjadi generasi yang dapat mengangkat harkat, derajat, dan martabat bangsa dan negara Indonesia sehingga menjadi Negara yang maju dan diperhitungkan oleh Dunia.
Oke kawand,,, itu tadi singkat tentang kondisi lembaga hari…
Nah di tempat kuliah saya sendiri pada Lembaga Kemahasiwaan Keluarga Mahasiswa Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin disingkat “KEMAPI FIKP UNHAS” proses kaderisasi meliputi tiga prosesi yaitu
·  Tahap pertama AROWANA “ Aksi Reformasi dan Orientasi Mahasiswa Perikanan” merupakan pengkaderan tahap awal untuk memperkenalkan dunia kampus dan dunia kemahasiswaan kepada intektual muda perikanan, biasanya kegiatan ini dilakukan didalam kampus. Pada kegiatan ini biasa disisipkan materi mengenai kelembagaan seperti Sejarah Pergerakan Kemahasiswaan, Manajemen Aksi, Logika, Berpikir Kritis dan beberapa materi lain seperti filsafat. Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kemasiswaan kader.
·   Tahap kedua CME singkatan dari “Coastal Marine Ekspedition” merupakan pengkaderan tahap kedua untuk memperkenalkan bidang keprofesian perikanan khususnya dalam kegiatan lapangan. Nah pada kegiatan ini biasanya dilakukan di daerah pesisir dan desa nelayan tujuannya untuk memperlihatkan kondisi pesisir dari segi lingkungan, social ekonomi berserta permasalahan-permasalahan yang terjadi didaerah pesisir. Biasanya pada kegiatan ini diselipkan dengan materi-meteri perkuliahan seperti ekologi perairan, oceanografi perikanan, iktiologi dan sebagainya. Terkadang juga diselipkan materi-materi tentang UKM dan Himpunan yang berada dalam naungan KEMAPI
·   Tahap ketiga DIKLAT PROFESI nah… pada tahap ini bertujuan untuk mendalami masing –masing keprofesian perikanan. Seperti untuk mengenal profesi budidaya perairan dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN BDP,  untuk mengenal profesi penangkapan dan aspek-aspeknya  dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN PSP, untuk mengenal social ekonomi  dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN SOSEK, dan untuk mengenal profesi pengelolaan sumberdaya perairan dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN MSP.
Nah itu tadi gambaran dari tiga prosesi pengkaderan di Lembaga KEMAPI.

Nah ini dia kegiatan Bakti Sosial dan Pengenalan Keprofesian perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan  pada tanggal 1-2 Juni Tahun 2013 bertempat di Desa Lawallu Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Sebenarnya 3 hari sebelum kegiatan saya sudah menfixkan tidak ikut berhubung karena pada waktu yang sama 1-2 Juni Tahun 2013 mendapat amanah untuk menyampaikan materi “Pengenalan Mangrove dan Manfaat untuk kota Makassar” pada kegiatan OPEN yang dilaksanakan oleh SMK/SMA se-kota Makassar. Namun Allah berkata lain, kegiatan teman-teman SMK dibatalkan dan akhirnya saya bisa menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan teman-teman perikanan yang sangat menarik buat saya. Senang rasanya diberi kesempatan untuk berbagi dan sharing pengetahuan tentang lingkungan meskipun saat ini sudah tidak berstatus mahasiswa.. ehh.. mudah-mudahan diberi kemudahan untuk menjadi mahasiswa pascasarjana”hahahaha, amie, doakan yach…
Hal yang menarik kali ini adalah konsep yang agak berbeda dengan kegiatan sebelumnya… nah berbicara mengenai konsep itu mungkin hak progatif dari Stering, Panitia dan Ketua lembaga. Tapi seperti inilah gambaran kegiatannya
Pertama peserta dibagi menjadi empat kelompok, dimana setiap kelompok didampingi oleh seorang pendamping. Selanjuntnya masing masing kelompok akan mendapatkan materi yang sama dari fasilitator. Nah ini dia beberapa kegiatannya



Kegiatan diatas adalah kegiatan pengenalan Sosial ekonomi masyarakat bertujuan untuk mengetahui kondisi social ekonomi yang terjadi dimasyrakat. Adapun yang menjadi narasumber adalah nelayan, tokoh setempat dan masyarakat umum. Yang menarik adalah Mahasiswa sangat antusias untuk bertanya kepada masyarakat terkait kehidupan sehari-hari, sesekali juga terdengar canda tawa masyarakat dan mahasiswa. Banyak hal yang didapatkan pada kagiatan ini diantaranya mahasiswa dapat mengetahui keadaan ekonomi masyarakat setempat sepertii pekerjaan mayoritas penduduk, alat tangkap yang sering digunakan, permasalahan dalam penangkapan, kerusakan lingkungan, kelangkaan sumberdaya, kebijakan pemerintah terhadap penghidupan mereka dan berbagai hal yang lain.  Terlepas dari itu semua inti dari kegiatan ini bahwa perekonomian mereka terbilang masih rendah akibat dari berbagai permasalahan yang terjadi ditambah pola pikir masyarakat sehingga sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa perikanan untuk menyelesaikan dan mencarikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan di Nelayan tersebut.
Kegiatan selanjutnya adalah Pengenalan Aktifitas Penangkapan. Nah pada kegiatan ini peserta diberikan materi mengenai alat tangkap perikanan meliputi alat yang digunakan, kapal yang digunakan, jaring yang digunakan, ukuran mata jarring, cara penangkapan beserta cara penananganan diatas kapal.
 


 Kegiatan ini sangat menarik karena alat tangkap yang dijelaskan dapat dilihat secara langsung. Peserta sangat antusias mengikuti materi ini.


Gambar diatas adalah gambaran tentang kegiatan budidaya perairan. Nah sebagai mahasiswa perikanan tentu tak lengkap rasanya jika belum pernah menyentuh air laut atau air tambak. Nah diposko ini peserta dengan asyiknya berendam ditambak dan merasakan salinitas atau kandungan garam yang terdapat pada air tambak. Di budidaya perairan banyak hal yang dipelajari seperti pengetahuan kualitas air, proses budidaya berbagai biota-biota unggulan perikanan seperti udang, bandeng dan sebagainya.


Pada kesempatan ini Mahasiswa juga diperkenalkan akan pentingnya ekosistem mangrove terhadap keberadaan sumberdaya pesisir. Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup didaerah pesisir dan dipengaruhi pasang surut air laut. Keberadaan mangrove dipesisir sangatlah penting mengingat fungsi yang sangat central sebagai penghasil nutrient atau makanan bagi biota-biota di laut, selain itu mangrove juga berfungsi sebagai pelindung pantai yang dapat mencegah abrasi dan mencegah terjadinya intrusi air laut.. namun dewasa ini Indonesia telah kehilangan hamper 50 % hutan mangrove, hal ini disebabkan karena terjadi deforestasi atau penebangan untuk berbagai kepentingan seperti pemukiman, pertambakan maupun pemanfaatan kayu mangrove sebagai arang atau kayu bakar . Olehnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan mangrove. Kalau bukan kita, siapa lagi…. Kalau bukan sekarang kapan lagi..




Penanaman mangrove Jenis bakau Rhizopora Mucronata.. Peserta Nampak senang dan gembira mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan. semoga kader-kader ini kelak menjadi generasi muda yang cinta terhadap lingkungan dan bergerak dalam pelestarikaan mangrove.