Mengapa Proses Kaderisasi
itu Penting?
Berawal dari cerita kelam kegiatan pengkaderan oleh lembaga kemahasiswaan
tingkat Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 silam, mulai dari kasus
pemukulan hingga kematian. Jelas membuat geram banyak pihak terutama birokrat
“Sang Pemangku Kebijakan Kampus”. Olehnya tak heran jika dewasa ini birokrat
kampus mulai merombak habis aturan kaderisasi kampus sehingga mau tidak mau
kehadiran lembaga kemahasiswa baik ditingkat program studi sampai di tingkat
fakultas semakin tertekan.
Revitalisasi
kader yang dilakukan oleh birokrat jelas membuat lembaga kemahasiswaan hampir mati suri. Betapa tidak kondisi lembaga kemahasiswaan yang semakin
mengkhawatirkan karena secara perlahan-lahan tetapi pasti Lembaga Kemahasiswaan
terancam tidak mempunyai kader, Kalau seperti ini bagamana pergerakan mahasiswa
selanjutnya ?. Ketika semua mahasiswa berpandangan “akademik“ semua mahasiswa
ingin cepat selesai mendapat IPK tinggi dan mendapat pekerjaan lalu kaya raya.
Pertanyaan simple saja, katanya mahasiswaa itu
Agen of change, Sosial Control terus jika kaderisasi
dilembaga kemahasiswaan tidak ada Siapa yang akan mengawal kebijakan pemerintah
itu? Siapa yang akan menjadi penyambung lidah rakyat? Siapa yang akan berteriak
turun ke jalan ketika semua mahasiswa tidak peduli dan sibuk dengan urusan
kuliah?.... Terlepas dari pertanyaan pertanyaaan seperti itu sudah sangatlah
jelas bahwa ketika kita ingin melihat pergerakan mahasiswa tetap utuh maka
jalan satu-satunya adalah pengkaderan tetaplah harus dilaksanakan. Bagamana pun
caranya, Hambatan apapun.. Pasti ada jalan kawan…
Dengan melakukan pengkaderan diharapkan akan
lahir dan tumbuh kembali kader-kader lembaga yang berkualitas, handal,
terpercaya, memiliki jiwa-jiwa yang loyal, integritas, dan kapabilitas, agar
kader-kader tersebut dapat menjadi
generasi yang dapat mengangkat harkat, derajat, dan martabat bangsa dan negara
Indonesia sehingga menjadi Negara yang maju dan diperhitungkan oleh Dunia.
Oke kawand,,, itu tadi singkat tentang
kondisi lembaga hari…
Nah di tempat kuliah saya sendiri pada Lembaga
Kemahasiwaan Keluarga Mahasiswa Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin disingkat “KEMAPI FIKP UNHAS” proses kaderisasi meliputi
tiga prosesi yaitu
· Tahap pertama AROWANA “ Aksi
Reformasi dan Orientasi Mahasiswa Perikanan” merupakan pengkaderan tahap awal
untuk memperkenalkan dunia kampus dan dunia kemahasiswaan kepada intektual muda
perikanan, biasanya kegiatan ini dilakukan didalam kampus. Pada kegiatan ini
biasa disisipkan materi mengenai kelembagaan seperti Sejarah Pergerakan
Kemahasiswaan, Manajemen Aksi, Logika, Berpikir Kritis dan beberapa materi lain
seperti filsafat. Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kemasiswaan kader.
· Tahap kedua CME singkatan
dari “Coastal Marine Ekspedition” merupakan pengkaderan tahap kedua untuk
memperkenalkan bidang keprofesian perikanan khususnya dalam kegiatan lapangan.
Nah pada kegiatan ini biasanya dilakukan di daerah pesisir dan desa nelayan
tujuannya untuk memperlihatkan kondisi pesisir dari segi lingkungan, social
ekonomi berserta permasalahan-permasalahan yang terjadi didaerah pesisir.
Biasanya pada kegiatan ini diselipkan dengan materi-meteri perkuliahan seperti
ekologi perairan, oceanografi perikanan, iktiologi dan sebagainya. Terkadang
juga diselipkan materi-materi tentang UKM dan Himpunan yang berada dalam
naungan KEMAPI
· Tahap ketiga DIKLAT PROFESI
nah… pada tahap ini bertujuan untuk mendalami masing –masing keprofesian
perikanan. Seperti untuk mengenal profesi budidaya perairan dilakukan DIKLAT
oleh HIMPUNAN BDP, untuk mengenal
profesi penangkapan dan aspek-aspeknya
dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN PSP, untuk mengenal social ekonomi dilakukan DIKLAT oleh HIMPUNAN SOSEK, dan
untuk mengenal profesi pengelolaan sumberdaya perairan dilakukan DIKLAT oleh
HIMPUNAN MSP.
Nah itu tadi gambaran dari tiga prosesi pengkaderan di
Lembaga KEMAPI.
Nah ini dia kegiatan Bakti Sosial dan Pengenalan
Keprofesian perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 Juni Tahun 2013 bertempat di
Desa Lawallu Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Sebenarnya 3 hari sebelum
kegiatan saya sudah menfixkan tidak
ikut berhubung karena pada waktu yang sama 1-2 Juni Tahun 2013 mendapat amanah
untuk menyampaikan materi “Pengenalan Mangrove dan Manfaat untuk kota Makassar”
pada kegiatan OPEN yang dilaksanakan oleh SMK/SMA se-kota Makassar. Namun Allah
berkata lain, kegiatan teman-teman SMK dibatalkan dan akhirnya saya bisa
menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan teman-teman perikanan yang sangat
menarik buat saya. Senang rasanya diberi kesempatan untuk berbagi dan sharing
pengetahuan tentang lingkungan meskipun saat ini sudah tidak berstatus
mahasiswa.. ehh.. mudah-mudahan diberi kemudahan untuk menjadi mahasiswa
pascasarjana”hahahaha, amie, doakan yach…
Hal yang menarik kali ini adalah konsep yang agak berbeda
dengan kegiatan sebelumnya… nah berbicara mengenai konsep itu mungkin hak progatif
dari Stering, Panitia dan Ketua lembaga. Tapi seperti inilah gambaran
kegiatannya
Pertama peserta dibagi menjadi empat kelompok, dimana
setiap kelompok didampingi oleh seorang pendamping. Selanjuntnya masing masing
kelompok akan mendapatkan materi yang sama dari fasilitator. Nah ini dia
beberapa kegiatannya
Kegiatan diatas adalah kegiatan pengenalan
Sosial ekonomi masyarakat bertujuan untuk mengetahui kondisi social ekonomi
yang terjadi dimasyrakat. Adapun yang menjadi narasumber adalah nelayan, tokoh
setempat dan masyarakat umum. Yang menarik adalah Mahasiswa sangat antusias
untuk bertanya kepada masyarakat terkait kehidupan sehari-hari, sesekali juga
terdengar canda tawa masyarakat dan mahasiswa. Banyak hal yang didapatkan pada
kagiatan ini diantaranya mahasiswa dapat mengetahui keadaan ekonomi masyarakat
setempat sepertii pekerjaan mayoritas penduduk, alat tangkap yang sering
digunakan, permasalahan dalam penangkapan, kerusakan lingkungan, kelangkaan
sumberdaya, kebijakan pemerintah terhadap penghidupan mereka dan berbagai hal
yang lain. Terlepas dari itu semua inti
dari kegiatan ini bahwa perekonomian mereka terbilang masih rendah akibat dari
berbagai permasalahan yang terjadi ditambah pola pikir masyarakat sehingga sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa perikanan untuk menyelesaikan
dan mencarikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan di Nelayan tersebut.
Kegiatan selanjutnya adalah Pengenalan Aktifitas Penangkapan. Nah pada
kegiatan ini peserta diberikan materi mengenai alat tangkap perikanan meliputi
alat yang digunakan, kapal yang digunakan, jaring yang digunakan, ukuran mata
jarring, cara penangkapan beserta cara penananganan diatas kapal.
Kegiatan ini
sangat menarik karena alat tangkap yang dijelaskan dapat dilihat secara
langsung. Peserta sangat antusias mengikuti materi ini.
Gambar diatas adalah gambaran tentang kegiatan budidaya perairan. Nah sebagai
mahasiswa perikanan tentu tak lengkap rasanya jika belum pernah menyentuh air
laut atau air tambak. Nah diposko ini peserta dengan asyiknya berendam ditambak
dan merasakan salinitas atau kandungan garam yang terdapat pada air tambak. Di budidaya
perairan banyak hal yang dipelajari seperti pengetahuan kualitas air, proses
budidaya berbagai biota-biota unggulan perikanan seperti udang, bandeng dan
sebagainya.
Pada
kesempatan ini Mahasiswa juga diperkenalkan akan pentingnya ekosistem mangrove
terhadap keberadaan sumberdaya pesisir. Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup didaerah pesisir dan
dipengaruhi pasang surut air laut. Keberadaan mangrove dipesisir sangatlah
penting mengingat fungsi yang sangat central sebagai penghasil nutrient atau
makanan bagi biota-biota di laut, selain itu mangrove juga berfungsi sebagai
pelindung pantai yang dapat mencegah abrasi dan mencegah terjadinya intrusi air
laut.. namun dewasa ini Indonesia telah kehilangan hamper 50 % hutan mangrove,
hal ini disebabkan karena terjadi deforestasi atau penebangan untuk berbagai
kepentingan seperti pemukiman, pertambakan maupun pemanfaatan kayu mangrove
sebagai arang atau kayu bakar . Olehnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab
kita untuk menjaga dan melestarikan mangrove. Kalau bukan kita, siapa lagi…. Kalau
bukan sekarang kapan lagi..
Penanaman
mangrove Jenis bakau Rhizopora Mucronata..
Peserta Nampak senang dan gembira mendapatkan pengalaman baru yang
menyenangkan. semoga kader-kader ini kelak menjadi generasi muda yang cinta terhadap lingkungan dan bergerak dalam pelestarikaan mangrove.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar