Rabu, 29 Mei 2013

Kuri Caddi, Daerah pesisir terpencil penuh pesona Kabupaten Maros

Kuri caddi merupakan salah satu dusun pesisir (dekat laut) dari empat dusun yang terdapat Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. Ketiga dusun lainnya adalah dusun  tala-tala, Mambue dan dusun kuri lompo yang dulunya merupakan satudusun dengan kuri caddi.
 Terpencil, yah.. kata yang pas menggambarkan kondisi kuricaddi saat ini. Sangat sulit untuk menjangkau lokasi ini. nih saya gambarkan sedikit perjalanan menuju kuri caddi. Pertama perjalanan dari makassar (Sudiang) diawali dengan masuk ke jalan tol masuk di terowongan pertama trus masuk dijalan poros pattene, nah klo sudah dapat jalan pattene perjalanan diteruskan kurang lebih 30 menit (jaraknya kira-kira 10-15 km). nah setelah sampai diujung jalan beton, nah itu artinya teman-teman sudah sampai didusun kurilompo, saatnya menuju dusun kuri caddi.
Untuk mencapai kuricaddi dapat ditempuh dengan dua jalur.. yang pertama jalur darat, biasanya lewat pintu merah'istilah warga setempat menggambarkan jalan menuju ke Kuri Caddi (kendalannya jalannya berombak, berbatu, kadang becek, berlumpur, bahkan beberapa jalannya putus, tak ada jembatan sehingga kayaknya perlu kendaraan offroad neh) tapi tenang saja klo sudah biasa pasti sudah tak terasa, seperti yang dilakukan masyarakat kuri caddi selama bertahun-tahun. Jalur yang kedua adalah lewat laut, nah untuk jalur ini biasanya kita mesti memesan kapal/perahu nelayan yang banyak berlabuh didusun kurilompo, biasanya juga
 harus melihat pasang surutnya air laut. klo surut biasanya perahu susah berangkat, jadi mesti menunggu air pasang.  nah untuk jalur ini biasanya ditempuh paling tidak 10 menit perjalanan
Nah ini gan jalan menuju kuri Caddi( diambil pada saat survei 2013)
Nah klo yang ini gan jalur laut (diambil saat kunjungan ke kuricaddi tahun 2013)
 Perjalanan ke kuri caddi teryata mengasyikkan juga yach, bagamana tidak ? di sekeliling kita disuguhkan pemandangan menarik, disisi kiri, kanan jalan jelas terlihat tambak udang, dan tambak ikan yang begitu luas, sesekali  terdengar gemericik percikan air "tanda ikan dan udang ditambak tersebut tumbuh sehat". belum lagi disisi jalan tumbuh beranekaragam jenis mangrove yang sangat jarang kita temui di tempat lain seperti Api-api (avicenia sp), Bakau (Rhizopora), Kelli-kelli(acanthus), Sambuta(exoecarya agalocha), Sonerattia atau padada serta beberapa jenis mangrove yang lain. beraneka jenis mangrove ini jelas menandakan bahwa keasrian alam dusun kuri caddi. konon dahulu daerah ini dipenuhi mangrove namun karena kebijakan pemerintah beberapa tahun lalu sehingga banyak mangrove yang ditebang dan dijadikan tambak seperti yang kita saksikan sekarang teman.
Pemandangan yang tak kalah menari adalah ketika berada diujung jalan dekat laut maka sejenak kita menikmati hamparan pasir putih, sangat indah. meski di kejauhan tampak kota makasar dengan segenap hiruk pikuknya, namun disini sangatlah sunyi dan tenang. gemericik ombak ditambah hembusan angin sepoi-sepoi seakan-akan membuat hati enggan untuk beranjak dari tempat ini.sangat indah.. So beautiful, So nice, Amazing atau apalah untuk menggambarkan keindahan daerah ini. Namun sangat disayangkan karena letaknya yang terpencil sehingga tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat.
 Nah bagus kan? ini foto mansyarakat dusun kuri caddi gan( Diambil pada saat pengenalan mangrove oleh LSM mangrove action project 2013)

Mangrove di dusun kuri caddi (bagian terluar didominasi jenis Api-api dan parappa)
Nah itulah tdi gambaran perjalanan ke kuri caddi, meyenangkan bukan? menarik dan kaya pengalaman...
Sekarang kita coba mengenal masyarakat kuri caddi
Di dusun kuri caddi terdiri dari kurang lebih 200 kepala keluarga. hampir semuanya berprofesi sebagai nelayan. klo nelayan pasti sudah tau kan? nelayan itu sebutan buat mereka yang sehari-harinya berprofesi dilaut dan menangkap ikan. Nah nelayan dikuri caddi umummya berprofesi menangkap rajungan (salah satu jenis kepiting). Biasanya dalam sehari berangkat dua kali yaitu berangkat pada sore hari sekitar jam 3, pulang sekitar jam 7 malam dan pagi/subuh hari sekitar jam 5 pagi pulang jam 8 pagi. Tangkapannya bervariasi tergntung musimnya, tapi berkisar 5-10 kg perhari. setiap hari rajungan yang ditangkap dijual kepengepul untuk membeli keperluan sehari-hari, harganya juga bervariasi sekitar 17 ribu-20 ribu/ kg. Alat tangkap yang digunakan adalah bubu "dalam bahasa lokal dikenal Rakkang". yang menarik adalah disini ada juga kesetaraan gender loh, artinya ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. biasanya perempuan nelayan ketika suaminya berangkat melaut maka perempuan-perempuan ini bekerja memperbaiki jaring terkadang jika lagi musim udang mereka juga bertugas untuk menjemur udang hasil tangkapan ini"Maddaring/istilah menangkap udang kecil atau ebi".

 Salah satu nelayan penangkap rajungan di dusun kuri caddi.

 Diskusi dengan masyarakat dan tokoh setempat
Nah... itu tadi gan sekilas tentang kuri caddi, semoga kelak Kuri Caddi dengan segenap potensi alamnya dan keramahan penduduknya dapat diperhatikan oleh pemerintah. Hal yang lain yang penting juga kita perhatikan adalah akses jalan, nah dimana klo akses jalan sudah bagus tentu perekonomian masyarakat juga sudah meningkat... nah buat yang sudah kenal daerah ini bantu juga yach memperkenalkan daerah ini bisa dengan berkunjung langsung atau melalui media seperti yang saya lakukan ini..
oke guys selamat berjuang!!! semoga kelak masyarakat Kuri Caddi dapat Berkembang seperti daerah-daerah yang lain. Amien..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar